10 Hal Yang Digratiskan Di Paris

Meskipun Paris terkenal sama dengan negara-negara Eropa lainnya yang lumayan Liberal, kapitalis, dan free sex, namun orang-orang Perancis khususnya Paris masih luar biasa semangat sosial, tenggang rasa dan keteraturannya.. ini dibuktikan dengan banyak hal GRATIS yang ada di sana, dan inilah 10 hal yang gratis di Paris ...

 Sekolah gratis dari TK sampai SMA, bahkan semua buku dan peralatan sekolah diberikan oleh Mairie (kantor walikota Paris). Untuk tingkat perguruan tinggi, di sekolah publik untuk biayanya pun sangat murah per tahun. Untuk tingkat doktoral seperti saya, hanya sebesar 400 Euros setahun (sudah termasuk asuransi), dan hanya sebesar 1,5 Euros bagi penerima beasiswa pemerintah perancis seperti saya, atau setara dengan Rp. 20.000,00 (dua puluh ribu rupiah)! Coba kalau saya mengambil doktor di UI, UGM, ITB atau kampus-kampus lain di Indonesia, tentu biayanya bisa mencapai angka mendekati milyaran rupiah!

2. Biaya kesehatan gratis!
Pengalaman pribadi, saat ini istri saya sedang hamil, semua biaya kesehatannya 100% ditanggung oleh Sécurité Sociale, dari periksa kehamilan tiap 3 minggu sekali ke Dokter Kandungan, periksa USG tiap bulan, periksa darah tiap bulan dan beberapa pemeriksaan lainnya. Bahkan ikut kursus persiapan melahirkan juga ditanggung oleh negara. Semua obat-obatan dan vitamin untuk Ibu Hamil diambil di apotek dengan GRATIS! Biaya persalinan (entah normal atau césar) semua juga ditanggung negara. Saya sih berharap, anak kami lahir normal... Biaya perawatan pasca melahirkan (sekitar 4-5 hari) buat Sang Ibu dan bayi di Rumah Sakit. Bahkan yang ajaib, kita mendapatkan hadiah dari Pemerintah Perancis melalui Caisse d'Allocation Familialle, kas tunjangan keluarga sebesar 867 Euros pada bulan kehamilan ke-7. Dan akan mendapatkan tunjangan sebesar 167 Euros per bulan setelah bayi lahir... Dan tentu saja, 314 Euros tunjangan tempat tinggal bagi pasangan muda dan berpenghasilan rendah atau mahasiswa seperti kami :)

3. Biaya transport untuk mereka yang sudah tergolong lansia (di atas 65), atau mereka yang pengangguran (au chomage) adalah GRATIS! Mereka berhak mendapatkan kartu STIF selama setahun (untuk para pengangguran) namun bisa diperpanjang dan untuk seumur hidup bagi para lansia...

4. Wifi Gratis di beberapa taman kota, setidaknya yang saya tahu di Parc des Buttes-Chaumont (taman terbesar nomor tiga di Paris, seluas sekitar 25 hektar) di dekat apartemen tempat kami tinggal, disediakan wifi gratis dari kantor Mairie...
5. Biaya penitipan anak gratis buat mereka yang miskin di tempat-tempat penitipan anak milik Mairie de Paris...
Makanan, susu dan wine gratis untuk para orang miskin dan gelandangan setiap pagi dan atau malam, di stasiun-stasiun metro besar, seperti Gare du Nord yang dikenal dengan resto du coeur...

6. Taman bermain anak-anak seperti yang ada di Mall-mall di Jakarta, di sini disebut jardin d'enfant, disediakan oleh Kantor Walikota Paris untuk warganya. Alias gratis!

7. Teater boneka gratis untuk anak-anak di Parc des Buttes Chaumont setiap hari rabu dan sabtu siang...
 
8. Seminar Gratis,Buat pecinta pengetahuan dan filsafat, bisa ikut seminar-seminar atau conferences yang diberikan oleh para pakar, para filosof dan terkadang para penerima nobel di College de France, Sorbonne, EHESS dan yang lainnya secara gratis.
9. Buat pecinta masakan Indonesia, setidaknya bisa makan makanan Indonesia gratis di KBRI Paris setiap ada acara diskusi PPI Perancis atau acara KBRI, acara-acara keagamaan atau nasional, seperti 17 Agustus, Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dsb...

10. Telpon ke seluruh nomor telpon fixed line di Indonesia
(termasuk Flexi dan Esia) GRATIS dan UNLIMITED dengan kualitas yang sangat-sangat baik, bagi pelanggan internet, telpon dan televisi kabel Aliceboox. Kami bisa telpon berlama-lama ke Jakarta, ke Surabaya, atau kemanapun dengan fasilitas ini sesuka kami kapanpun kami mau! Hehehe...

Kalau coba dicermati lagi, saya pikir akan masih banyak lagi hal-hal yang gratis di Paris, tetapi tidak di kota-kota besar di Indonesia...
Diambil dari email yg dikirim oleh Mahmoud Syaltout, seorang peneliti yg sedang kuliah S2 di Paris, France.



Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

Populer