Insinyur Turki Kembangkan 'Software' Penangkal Wikileaks

Sekelompok insinyur yang bekerja di perusahaan yang bergerak di dalam Middle East Technical University's (ODTÜ) Teknokent (Techno City) telah mengembangkan perangkat lunak (software) yang menawarkan perlindungan lengkap terhadap kebocoran secara online, seperti yang dilakukan oleh situs WikiLeaks, yang kurang dari dua minggu yang lalu mengguncang dunia, terutama Amerika Serikat.

Perangkat lunak, bernama MyDLP, diproduksi oleh insinyur muda Turki dari Medra Technology dan Medra Communications yang berbasis di Ankara, mampu mencegah kebocoran dari sumbernya dan segera memperingatkan pihak otoritas, jika ada upaya seseorang untuk mentransfer data dari sistem komunikasi online dan penyimpanan informasi.

Teknisi Keamanan dan perangkat lunak Huseyin Kerem Cevahir, salah satu dalang di balik proyek tersebut, mengatakan kepada kantor berita Anatolia bahwa mereka telah menerima secara intens ketertarikan orang dari seluruh dunia untuk perangkat lunak yang mereka bikin.

"E-mail berbondong-bondong masuk ke inbox kami, terutama dari Amerika Serikat, tetapi kami tahu program ini saat ini sedang dipelajari oleh orang-orang di sekitar 60 negara dari Selandia Baru hingga ke Eropa.

Jumlah lembaga yang ingin menggunakannya saat ini terlalu besar untuk diabaikan. Beberapa dari mereka, sebagian besar berbasis di AS, telah mulai menggunakannya," kata Cevahir.

Baginya, WikiLeaks merilis kabel diplomatik rahasia AS menunjukkan betapa pentingnya untuk menghentikan kebocoran serupa dari sumber asalnya, tapi itu bukan faktor utama yang membuat mereka untuk memulai karyanya di wilayah ini karena mereka telah bekerja atas program ini sejak beberapa tahun yang lalu.

Proyek mereka didanai bersama oleh ODTÜ Teknokent, Kementerian Industri Kecil dan Menengah serta organisasi pembangunan Industri menengah (KOSGEB) dan dewan riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Turki (TÜBİTAK).

Cevahir menambahkan bahwa perangkat lunak itu sekarang tersedia secara online di situs web www.mydlp.org. Men-download dan menginstal program hanya memakan waktu setengah jam. "Sekarang, lembaga dan organisasi besar sangat menyadari pentingnya mencegah aliran data yang tidak sah. Produk kami mengenali data organisasi pengguna dan dapat memutuskan apakah suatu file tertentu rahasia atau tidak dan bisa mencegahnya dari yang kebocoran," kata Cevahir.

Dengan MyDLP, pengguna akan dapat memblokir setiap aliran data yang berisi nomor kartu kredit, nomor jaminan sosial atau nomor rekening IBAN, menurut situs Medra, yang bisa menarik bagi pebisnis yang ingin pelanggan mereka menjadi lebih nyaman ketika informasi pribadi dan keuangan mereka dibagi. Cevahir mengatakan program mereka menyediakan keamanan data untuk web, mail, printer dan perangkat removable juga.

Berkat MyDLP, ia menambahkan, "data sensitif anda tidak akan bocor keluar melalui koneksi jaringan atau segala jenis perangkat endpoint." Pada masalah spesifik kabel diplomatik AS yang diungkapkan WikiLeaks, insinyur muda ini mengatakan pihaknya bisa mencegah jika program seperti MyDLP milik mereka digunakan oleh Departemen Pertahanan AS.

Cevahir Anatolia mengatakan salah satu dari fitur yang paling penting dari program mereka adalah bahwa cara kerjanya benar-benar terbuka: "Mempercayakan dokumen-dokumen rahasia untuk sistem keamanan yang cara kerjanya tidak dapat diperiksa adalah menjadi masalah keamanan juga.

Dalam hal itu, MyDLP yang merupakan proyek open source menjadi sangat penting. Hal ini dapat dikontrol dan diperiksa oleh para pakar independen.

"Berbeda dengan program perangkat lunak terkenal lainnya, kami tidak menyembunyikan pekerjaan kami, kami mendistribusikan versi open-source. Setiap orang dapat menggunakan dan memeriksanya dan menjaga keamanan informasi. Kami dapat memberikan mereka dukungan profesional setiap kali ada kebutuhan."

Sumber: Era Muslim

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

Populer