Tips Untuk JAdi Jenius Ala Stephen Hawkinsg

Sekilas ia memang terlihat tak berdaya. Sudah 45 tahun hidup dijalaninya dalam kondisi lumpuh dan bergantung pada kursi roda. Untuk bicara sekalipun, pria 68 tahun itu harus menggunakan alat bantu.

Namun, siapa yang tak kenal Stephen Hawking. Ia astrofisikawan terkemuka dunia yang menelurkan teori-teori hebat, juga nekat mengeluarkan pernyataan kontroversial: tentang Tuhan dan alien.

Ketika memberikan kuliah umum di Royal Albert Hall, London, baru-baru ini, Hawking mengaku saat anak-anak, kemampuannya tidak luar biasa.

Bahkan, sebelum berusia 8 tahun, ia tak bisa membaca. Secara akademis, kemampuannya juga lambat.

"Kakak perempuanku Philippa justru bisa membaca sejak berusia empat tahun....tapi kemudian, yang jelas ia lebih cerdas dari saya," kata Hawking, seperti dimuat situs News.com.au, Kamis 21 Oktober 2010 malam.

Jangankan jadi juara kelas, saat sekolah, ia tak pernah ada di peringkat separuh teratas di kelas.

"Pekerjaanku di kelas berantakan. Tulisan tanganku mirip cakar ayam, sampai-sampai membuat guruku frustasi," tambah dia.

Tapi, saat itu teman-temannya di kelas memberinya julukan 'Einstein',mengambil nama ilmuwan besar, Albert Einstein.

"Mungkin mereka melihat pertanda baik dari diriku," kata dia.

Meski akhirnya berhasil memperoleh gelar dari universitas ternama, Oxford University, Hawking mengaku saat itu ia tak bersungguh-sungguh. Jujur, tiap harinya Hawking hanya mengalokasikan waktu sejam untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

Hidup adalah pilihan, "kamu bisa jadi brilian tanpa usaha atau menerima segala keterbatasanmu dan mendapatkan gelar setinggi-tingginya."

"Aku tidak bangga dengan hasilnya. Aku hanya mendeskripsikan perilakuku saat itu: sikap bosan dan merasa tak ada yang berarti untuk diraih."

Lalu, kapan Hawking menjadi jenius?

Titik balik hidup Hawking terjadi di usianya yang ke-21 tahun. Saat itu, ia diberi tahu, bahwa hidupnya mungkin tinggal beberapa tahun lagi.

Inilah yang memacunya menjadi produktif. "Saat diberi tahu akan mati muda. Ini akan membuatmu sadar bahwa hidup sangat berharga. Tiba-tiba sangat banyak yang ingin kau lakukan di saat-saat terakhir," kata Hawking.

Justru saat tak berdaya, masa-masa menghadapi kemungkinan mati muda adalah periode emas bagi Hawking. Ia bangkit, berjuang, produktif sebagai ilmuwan, hingga membawanya ke penemuan dua teori besar, yakni Big Bang dan Black Hole.

VIVAnews

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

Populer