TAHUKAH ANDA BAHWA AIR HUJAN DAPAT DIPAKAI PENGGANTI AIR AKI


Mengejutkan. Mungkin Anda akan bertanya-tanya mengenai judul di atas, bagaimana bisa air hujan dapat digunakan sebagai pengganti akuades pada pengisian aki? Tapi hal tersebut adalah benar adanya. Air hujan sebenarnya adalah air murni juga, yang disuling oleh alam. Tepat mirip prosesnya sebagaimana kita melakukan penyulingan dengan destilat di laboratorium untuk menghasilkan air suling akuades (sekali suling), akuabides (dua kali suling), atau akuatrides (tiga kali suling).

Air hujan mengalami hal serupa dengan akuades dalam prosesnya saat disuling oleh alam, yakni mengalami penguapan, pengembunan, dan terjadilah hujan. Jika Anda ragu, tanyakan saja pada guru geografi Anda. Proses ini lebih ilmiah disebut sebagai siklus hidrologi, yang meliputi penguapan dari tanaman, vegetasi darat (transpirasi), penguapan dari air laut, sungai, danau, dan sumber air darat (evaporasi), kemudian terkumpul menjadi awan yang menggumpal menjadi satu kesatuan yang mengembun (kondensasi), terus menerus naik hingga suatu titik dimana suhu bagian bawah sangat dingin karena ketinggian tempat dan terhalangnya sinar matahari dari awan yang ada di sebelah atasnya, terjadilah hujan (presipitasi). Praktis sangat mirip dengan prosesi air sekali suling (akuades) yang dipanaskan terlebih dahulu, sehingga terjadilah penguapan, lalu didinginkan dengan alat destilat sehingga mengembun dan akhirnya timbul tetes-tetes air yang kemudian dikumpulkan menjadi air sekali suling (akuades). Kotoran dan zat-zat pencemar tertinggal pada bejana yang digunakan untuk penguapan. Sama persis pada air hujan, zat pengotornya akan tertinggal ketika ia beranjak menguap karena terpanaskan oleh sinar matahari. Bahkan air yang jatuh sebagai hujan pun dapat menguap kembali yang selanjutnya fenomena ini disebut “virga”. Pada virga, jelas penyulingan terjadi 2 kali, sehingga air hujan yang dihasilkan mirip dengan air suling dua kali penyulingan yang disebut akuabides. Jika nanti terjadi virga kembali, maka air suling tersebut bisa disebut akuatrides, dan seterusnya.

Namun, tidak sembarang hujan dapat digunakan sebagai pengganti akuades. Kualitas hujan di berbagai kota sangat beragam dan ini fluktuatif. Berdasarkan pengamatan dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) kualitas keasaman hujan dari suatu kota berbeda dengan kota lain. Kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi, air hujan yang dihasilkan di daerah itu cenderung bersifat asam. Jelas karena air hujan ini dicemari oleh Nitrit dan Sulfat dari kendaraan dan pabrik-pabrik dalam kota. Air hujan yang asam sangat tidak baik bagi komponen aki. Apalagi jika pengambilan air hujan tersebut dari talang-talang air yang terbuat dari logam, percaya atau tidak, air hujan tersebut sudah tidak murni kembali karena sudah terjadi reaksi antara air dan logam-logam tersebut. Kalau Anda ingin bukti timbul reaksi, coba saja ambil air hujan dengan wadah plastik, lalu celupkan selempeng seng, maka air tersebut akan berubah warna menjadi kuning! Itu mungkin satu dari banyak proses kimia yang teramati dengan mata kasar. Padahal banyak reaksi terjadi yang tak teramati dengan mata telanjang. Maka dibutuhkan suatu tips dan trik jitu untuk menggunakan air hujan sebagai pengganti akuades dalam hal apapun itu.

Langkah-langkah pengambilan air hujan menjadi peranan penting di sini, karena nantinya hal ini akan mempengaruhi kemurniannya. Langkah-langkah ini sudah pernah diteliti oleh Irfan Prasetya Yoga, dan hasilnya cukup menarik, mudah, murah, dan sederhana: ambil air hujan tanpa perantara apapun, termasuk talang air sekalipun (gunakan plastik, ember, tanpa logam sedikitpun), jangan tampung hujan yang jatuh pertama (biarkan hujan berlangsung beberapa saat), simpan dalam wadah tanpa logam dan terhalang dari akses pencemar. Perusahaan perkroman telah menggunakan hasil penelitian ini dan menggunakannya dengan sangat memuaskan. Silahkan unduh hasil penelitiannya, lengkap dengan testimoni pengusaha krom di alamat: http://u.bb/111452/air-hujan-pengganti-akuades (copy paste saja ke halaman web browser Anda). Full dan gratis. Silahkan sebarkan artikel hasil penelitiannya ini, asalkan Anda mencantumkan sumber penulisannya dengan mengcopy paste kode di bawah artikel ini. Semoga bermanfaat.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

Populer