SUTRADARA TERBAIK MANTAN TUKANG PARKIR

JAKARTA, KOMPAS.com — Ajang perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2009 benar-benar menjadi milik sutradara independen, Aria Kusumadewa. Inilah pembuktian Aria setelah hampir 20 tahun berkarya di dunia perfilman.

Ya, lelaki yang sempat nyambi jadi tukang parkir saat jadi mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini berhasil memboyong Piala Citra untuk kategori Sutradara Terbaik untuk filmnya, Identitas, pada malam penganugerahan FFI 2009, yang dihajat di Hall D1, Jakarta International Expo Arena PRJ, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2009).

Aria berhasil menyisihkan unggulan lainnya, seperti Djenar Maesa Ayu (Mereka Bilang, Saya Monyet!), Ratna Sarumpaet (Jamila dan Sang Presiden), Teddy Soeriaatmadja (Ruma Maida), dan sutradara peraih Piala Citra Hanung Bramantyo (Perempuan Berkalung Sorban).

Sayang, Aria tak bisa hadir di malam yang bersejarah dalam karier filmnya itu. Penghargaan diterima oleh anak lelakinya. "Ayah saya tak bisa hadir. Mungkin sekarang lagi ada di negeri entah berantah," seloroh putra pertamanya Mario Maralari di atas podium FFI 2009 di Hall D1, Jakarta International Expo Arena PRJ, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2009).

Identitas menjadi film keempat Aria. Jauh sebelumnya menggarap Beth (2002) dan Novel Tanpa Huruf R (2003), ia pernah membuat film Senyum Yang Terampas (1990). Sial, film berbujet Rp 40 juta itu anjlok seiring lesunya perfilman nasional.

Identitas, film yang juga menghantarkan aktor utamanya, Tio Pakusadewo, sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik di ajang yang sama, menjadi film pertama Aria yang akhirnya diputar di jaringan bioskop 21. Sebelumnya, film-film karya pria kelahiran Lampung, 27 September 1963, ini hanya bisa beredar secara independen dari kampus ke kampus.

Pelacur di Malam Lebaran menjadi karya perdananya. Film ini merupakan film pendek berdurasi delapan menit yang dibuatnya sebagai tugas akhir di IKJ. Sial, karena dianggap terlalu eksperimental, film ini ditolak mentah-mentah oleh dosen pembimbingnya. Alasannya? Ya itu tadi, terlalu eksperimental bahkan cenderung aneh.

Aria tentu saja kecewa berat. Sebab, uang yang digunakan untuk merampungkan karya pertamanya itu, ia ambil dari hasil tabungan selama nyambi jadi tukang parkir dan calo jual beli burung di Pasar Pramuka.

Namun, sekarang perjuangan panjang itu seolah terbayarkan. Aria pantaslah tersenyum lepas. Tak hanya dinobatkan sebagai Sutradara Terbaik, Identitas juga dinobatkan sebagai Film Terbaik FFI 2009. Bravo! (C9-09/EH)

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

Populer